10 Juni 2012

#bhebegQuotes

Mendadak gue teringat sama blog ini ... #facepalm
yaa sebagai seorang yang ngakunya penulis gue udah mulai ngerasa sangat bersalah karena sempet menelantarkan blog gue sekitar satu bulan lebih. Bahkan dalam kurun waktu sebulan lebih kemarin gue sempat melewatkan banyak hal yg belum gue ceritain disini. Mulai dari ketemu penulis - penulis inspirasi gue, belajar buat materi stand up comedy, liburan kejepit, nemu sahabat baru, sampai nemu pacar baru ( he..he..he..)


Eitts, tunggu dulu hengkang nya gue dari dunia tulis menulis kemarin semua beralasan, gue lagi sibuk parah (ini tingkatannya satu level di atas sangat sibuk) ngelarin final year project. Dan kebetulan gue juga lagi addict ke dunia twitter nih, jadi buat yg masih pengen tetep update soal ke absurd-an hidup ! Feel free to follow my twitter *promosi gratis*


nah berhubung gue juga lagi addict di twitter, sekarang gue mau share beberapa tweet gue yang sempet rame di retweet ama temen - temen gue. (Entah mereka nge-retweet karena merasa senasib ama gue, atau hanya kasihan karena dari dulu followers gue ga pernah nambah jadi mereka ngebantu untuk promote :p )


Jadi kemarin gue sempet beberap kali nge-tweet dengan hastag #bhebegQuotes , Apa itu #bhebegQuotes ??


bhebeg : nama anonymous gue, biar ga ketahuan polisi siapa gue aslinya (padahal semua udah tau #hammer)
Quotes: kutipan atau gue lebih senang sebut kalimat kutipan.


Jadi secara harafiyah, #bhebegQuotes bisa di bilang sebagai kalimat kutipan dari si bhebeg yang 99% berasal dari ketidak sengajaan dalam berfikir dan 1% kehendak Allah.


nah ini beberapa contoh dari #bhebegQuotes yang pernah gue tweet dan akan gue explain sedikit disni maksudnya.


1. Karena pada hakikatnya 'terserah' itu bukan sebuah jawaban, melainkan penolakan secara halus atau mengiyakan secara terpaksa #bhebegQuotes


Dari dulu, kata 'terserah' adalah salah satu kalimat yang gue benci. Setiap kali mamah atau papah bilang terserah waktu gue minta ijin, gue lebih memilih untuk mengurungkan niat tersebut. Kenapa ? karena menurut gue saat kita mengucapkan kata 'terserah' tersebut, berarti ada keraguan dalam hati kita. Terserah itu biasanya kita ucapkan saat kita ada di posisi tidak berani untuk menolak dan terpaksa untuk mengiyakan nya. 


Bukan sombong, tapi gue bersyukur di beri kelebihan oleh Allah untuk membaca situasi dan kondisi seseorang dari luar. Kadang kala kata 'terserah' pun sering di ucapkan oleh temen - temen gue sendiri saat temen gue yang lain mengajak untuk pergi ke- A atau melakukan aktivitas B, padahal saat itu kondisi nya memang sudah sangat lelah dan tidak ingin melakukan aktivitas lain. Namun karena ada perasaan segan atau sungkan akhirnya kalimat 'terserah' menjadi andalannya. Bukan gue nggak menghargai perasaan orang lain. Perasaan segan dan sungkan memang perlu, tapi jangan sampai melupakan kondisi tubuh kita !


Buat gue pilihan itu hanya ada 2, IYA atau TIDAK !! Jadi kurangkan lah penggunaan kata 'terserah' kecuali kalian memang sedang dalam kondisi terdesak dan tidak punya pilihan lain. Karena terserah bukan sebuah jawaban, melainkan penolakan secara halus atau mengiyakan secara terpaksa :)


2. Ga semua yang sempurna itu menciptakan kebahagian, justru dari kebahagian lah kita menciptakan kesempurnaan #bhebegQuotes


kalimat di atas mungkin gue tujukan untuk orang-orang yang selalu berfikir perfectionist. bukan gue ga setuju dengan semua yang perfect, tapi gue kurang setuju dengan orang - orang yang ga pernah puas sampai semua nya bener - bener perfect !! kenapa gue bilang ga semua yang sempurna menciptakan kebahagiaan ? Berikut gue kasih 2 contoh logik yang ada di dunia perkuliahan nih, 


contoh pertama: 
A seorang anak yang bener - bener perfect banget di semua mata pelajaran dan berhasil meraih IPK 4.00 di setiap semester, tapi kelakuannya kurang disukai temen temen nya, suka cari muka depan dosen, suka bilang "pak kita ada tugas "X" ga jadi dikumpul ?", suka nanya di saat jam kuliah udah habis dan banyak hal rese lainnya yang membuat seisi kelas bahkan fakulti membencinya (gue malah curhat. he he he). IPK 4.00 tapi temen 0.00 ?  Perfect but Unhappy !


contoh kedua:
Nilai B di kampus biasa aja, bisa dapat IPK 3.xx aja udah alhmdulillah itupun sampai pagi belajarnya. He do what He want, and He really enjoy his life. Buat B bukan seberapa pintar dia di depan dosen , tapi seberapa bermanfaat dia dimata orang lain dengan ilmunya! Dan yang penting punya temen yang bisa di andalkan dan memberikan support disaat jatuh.


Jika di bandingkan dengan contoh yang pertama (si A), mungkin contoh kedua (si B) memang tidak memiliki IPK yang sempurna seperti si A. Namun B jauh lebih bahagia dan dari sanalah dia membuat keajaiban untuk menciptakan kesempurnaan !!


3. Hidup bukan bagaimana kita menyesali kesalahan kita, tapi bagaimana kita menghadapi persoalan kita #bhebegQuotes


Kadang sebagian besar dari kita (termasuk gue) suka larut dalam kesedihan yang berkepanjangan. Bahkan kadang kita menyesali hal hal yang seharusnya tidak perlu kita sesali seperti salah jurusan kuliah, salah pilih supervisor fyp, salah ngajuin judul fyp yang ternyata kita ga bisa kerjain, dsb. Memang wajar apabila seseorang sedih dan menyesali atas kesalahan yang telah di perbuat. Tapi jangan berkepanjangan, karena sepanjang apapun kalian menyesalinya, itu tidak akan merubah hasil yang telah kalian terima ! Hadapilah persoalan selanjutnya, fikirkan jalan keluarnya, dan jadilah pemenangnya #loh #hebohsendirigue


Nah, sekarang sudah paham kan dengan apa yang di maksud dalam twiit gue? Walaupun kadang (mungkin lebih sering) jadi sampah di twitter, kadang tweet gue bisa berguna juga kok ! Ada yang berguna untuk menggalaukan orang, ada yang berguna untuk buat orang kangen mantan, sampai berguna bagi kehancuran hidup umat manusia #apadeh #facepalm


So, buat kalian yang pengen tau atau sekedar share ngalor ngidul ngocol bareng gue, bisa langsung di follow aja twiiter gue dan feel free untuk mention dan sharing bareng gue :)


Semoga tulisan gue kali ini berguna untuk temen temen semua.


Keep reading guys :)


Salam Menggegar,




@dhanabhebeg



dHaNa bHebeg's Fan Box

 
Copyright (c) 2010 Journal si bhebeg.